Audio Concept Custom Mobil Modifikasi

DNA Carbon Lahir dari Kuningan Jawa Barat: GOKIL! Brio Full Carbon by, MFR Carbonetic

| Redaksi ModifCustom (Dilansir dari OtomotifNews.com)

Bayu, pria asal Awirarangan, Kuningan, bukan sekadar nama di dunia otomotif lokal. Di balik ketenangan kesehariannya, tersimpan obsesi akan presisi, estetika, dan performa yang ia tuangkan dalam bentuk karbon yang ‘gila banget’ di dunia modif bro.

Ia adalah otak di balik MFR Carbonetic, sebuah workshop spesialis carbon kevlar dan forged parts yang kini mulai dilirik tak hanya oleh para modifikator dari Kuningan, tetapi juga merambah luar kota seperti Ciamis hingga Tasikmalaya.

Meski baru seunur jagung membuka workshop-nya sendiri, jam terbang Bayu dalam pengerjaan carbon sejatinya sudah terentang cukup panjang.

Semua berawal dari keikutsertaannya dalam proyek-proyek carbon di Bandung bersama rekan-rekannya.

“Awalnya ikut teman bikin-bikin carbon di Bandung, ternyata ada teman yang bisa bantu, jadi buka sendiri,” ujar Bayu tenang namun penuh determinasi, saat dikunjungi Pers OtomotifNews di kediaman Haji Udin di Garasi kampoeng Premiun

Dari pengalaman itulah, ia menyerap pengetahuan teknik hingga estetika carbon composite, lalu membawa ilmunya kembali ke kota kelahirannya.

Keputusan membuka MFR Carbonetic bukan sekadar ekspansi usaha, melainkan bentuk perlawanan terhadap dominasi modifikasi mainstream dengan menyuguhkan karakter baru: karbon sebagai identitas, bukan pelengkap.

Hasilnya? Jumlah titik karbon yang diaplikasikan pada salah satu mobilnya mencetak rekor: 3.000 titik carbon, menjadikannya sebagai pemilik mobil dengan elemen karbon terbanyak dalam sebuah kontes modifikasi.

Delapan bulan waktu pengerjaan, satu visi street racing, dan ketekunan ekstrem melahirkan karya yang bukan hanya memikat mata, tetapi juga mengukir prestasi.

Namun dunia Bayu tidak semata berputar di antara serat karbon dan lem resin. Ia juga seorang pelaku aktif di arena slalom. Tiga tahun terakhir, namanya mulai mencuat sebagai talenta baru yang layak diperhitungkan.

Ketertarikannya terhadap dunia slalom bermula dari keisengan menonton lomba. Namun ketika Haji Udin—sosok sentral di dunia slalom Jawa Barat—melihat potensi Bayu, semuanya berubah.

Hanya dalam dua minggu setelah membeli mobil, Bayu langsung dilatih Haji Udin secara intensif, dan hasilnya pun tak mengecewakan.

Debutnya di kelas A pemula Kejurda Slalom Cirebon berhasil membawanya ke podium empat—sebuah pencapaian luar biasa untuk pendatang baru dengan latihan yang relatif singkat.

Di luar lintasan dan workshop, Bayu juga memainkan peran strategis dalam komunitas otomotif. Ia adalah anggota aktif Brio Squad, komunitas pecinta Honda Brio.

Tak tanggung-tanggung, Bayu menjabat sebagai penasehat untuk Chapter Kuningan, Ketua Regional Jawa Barat, sekaligus bendahara nasional Brio Squad. ‘Bay, udah dong… cape nih tepuk tangannya…!!!’

Agenda mingguannya padat: kopdar, kopdag, dan undangan ke berbagai kota. “Setiap minggu keluar kota ada undangan kopdar, kopdag, nanti akhir Agustus tanggal 23 kita adain kontes di Karawang,” jelasnya.

Di Kuningan sendiri, Brio Squad memiliki 35 member aktif yang rutin menggelar kopdar di kawasan Jalan Baru atau Langlangbuana, menegaskan eksistensi komunitas dalam membangun relasi dan solidaritas antar pecinta otomotif.

Mobil bukan hanya objek estetika bagi Bayu, melainkan ekstensi dari identitasnya.

Setelah puas menaklukkan dunia audio dengan Brio sebelumnya—yang kala itu dimodifikasi full audio oleh Anugrah Audio di Manis Lor dan kerap mendulang prestasi di kelas SQL—ia kini lebih memilih menyelami karakter mobil secara utuh melalui konsep street racing.

Perpaduan antara gaya dan fungsi ini membuat mobilnya bukan hanya cantik secara visual, tetapi juga efisien dalam berkendara dan performa.

Tidak berhenti sampai di situ, Bayu juga seorang pebisnis ulung. Di rumahnya, ia mendirikan Garuda Sport, sebuah outlet perlengkapan olahraga yang menyediakan sepatu sport, jersey, hingga perlengkapan training.

Menjawab kebutuhan lokal yang tinggi terhadap produk sport berkualitas, Garuda Sport menjadi sayap lain dari ambisi Bayu dalam menyatukan passion dan produktivitas.

Dalam semua lini hidupnya—modifikasi, slalom, komunitas, hingga bisnis—Bayu memegang teguh satu filosofi: keseriusan adalah bahan bakar, dan karbon adalah manifestasinya. Ia bukan sekadar pembuat bodi ringan, melainkan perakit mimpi dari serat-serat presisi.

Ketika sebagian orang sibuk menjadikan kendaraan sebagai simbol, Bayu menjadikannya medium ekspresi yang berakar pada keahlian dan data.

MFR Carbonetic bukan sekadar bengkel. Ia adalah perpanjangan tangan dari individu yang menolak kompromi atas kualitas. Ia membuktikan bahwa meski berangkat dari kota kecil seperti Awirarangan, Kuningan, karya besar tetap bisa lahir dan bergema lintas kota, lintas arena, bahkan lintas dunia modifikasi.

Jejak Bayu adalah narasi tentang konsistensi, eksplorasi, dan dedikasi. Di tubuh mobil-mobil yang disentuhnya, karbon bukan sekadar material—melainkan DNA dari semangat yang dibentuk oleh waktu, dibakar oleh ambisi, dan diperkuat oleh komunitas.

Di tangan Bayu, custom car bukan lagi soal estetika atau ego, tetapi tentang jati diri yang dikukuhkan lewat detail, disiplin, dan dominasi penuh presisi. DAMN Bro!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *